kota  

Tolak Tower, Warga Perumahan Bekasi Utara Kompak Jual Rumah

Kota Bekasi – Heboh, warga sekomplek di perumahan Telaga Mas, Bekasi Utara, Kota Bekasi, beramai-ramai jual rumah tinggalnya. Sejumlah plang pengumuman rumah dijual pun terpasang disetiap pagar rumah warga di perumahan ini.

Hal ini dilakukan lantaran protes adanya sebuah tower yang berdiri menjulang diatas salah satu rumah warga.

masa tenang

“Karena ada tower takut pasti karena ada hujan petir takut roboh kita punya anak-anak kecil kasihan, namanya musibah kita nggak ada yang tahu namanya bangunan 10 tahun kuatnya besi berapa lama sih takut roboh, dan retak itu bangunannya itu yang kita takutkan,” ungkap Yuni Widi Kartika salah satu warga saat ditemui di kediamannya, Kamis 30 Januari 2025.

Tak hanya takut roboh, Yuni juga khawatir akan efek radiasi dari adanya tower tersebut

“Radiasi apalagi 10 tahun kita terkena radiasi. Makanya saya mau jual aja nih rumah, sebenarnya sih hampir 10 rumah lebih dari sini terdekat dari sini dijual semua karena merasa ketakutan. Khawatir sayang keluarga yang jelas ya takut dari dampak tower nggak ada yang mau, kita udah hampir satu tahun pasang iklan nggak ada yang mau,” jelasnya lagi.

Senada dengan Yuni, warga lain bernama Baron Arta juga mengungkap hal yang sama ingin menjual rumah miliknya. Keberadaan tower juga dipertanyakan saat sosialisasi pembangunannya.

“Di lingkungan kita kemarin ada yang menawarkan tower, tadinya sih bukan tower, hanya penguat sinyal. Awalnya sih itu, cuma setelah berjalannya waktu ada dari pihak yang punya lahan itu ngajak sosialisasi,” papar Baron.

Lebih jauh dikatakan Baron, pada saat sosialisasi apa yang disampaikan tidak sesuai dengan yang dibangun.

“Itu kita nggak sesuai dengan apa yang dibicarakan waktu sosialisasi. Waktu itu itu dibilangnya kecil, itu kita diarahkannya seperti yang di duta sehat itu jenisnya monopole. Monopole itu satu tiang,” imbuh Baron.

Dikatakan Baron lagi, pada saat sosialisasi juga dikasih gambaran dengan bentuk gambar yang ternyata tidak jelas. Gambar mana yang akan nantinya dibangun juga tidak pasti.

“Tapi aktualnya sampai dengan detik ini kita nggak pernah tahu hammer testnya hasilnya seperti apa. Hingga akhirnya terpasang.Ini kalau setahun kita searching di google itu jenisnya SST. Betul, kalau SST itu setahun kita yang kita searching itu SST harusnya tandanya dari tanah. Dari tanah, tidak ada yang dari atas bangunan atau rumah pemukiman ya,” jelas Baron dengan nada kecewa.

Warga berharap ada tindak lanjut dari pemerintah khususnya Pemkot Bekasi untuk dilakukan kajian terhadap perizinan tower tersebut

Warga sejatinya telah melakukan gugatan di Pengadilan Negeri Kota Bekasi sejak 8 bulan lalu, namun gugatan tersebut seolah mandeq dan belum ada perlembangan sama seklai. (Yan)