kota  

Tri Adhainto, Tidak Ada Tempat Intoleransi di Kota Bekasi…!

 

Kota Bekasi – Calon Walikota Bekasi Mas Tri Adhianto, angkat bicara terkait kasus oknum ASN Pemkot Bekasi, yang melakukan aksi intoleransi hingga viral di berbagai platform media sosial.

masa tenang

Tri Adhianto, melalui salah satu akunnya @mas_triadhianto di laman X dilansir, Jumat, 27/9/2024. Menegaskan, tidak ada tempat untuk pelaku intoleransi di Kota Bekasi.

“Tidak ada tempat untuk intoleransi di Kota Bekasi. Bercermin dari kasus yang hangat kemarin, hal ini menjadi pengingat bagi kita semua, bahwa toleransi harus terus dijaga dan dijalankan.“ Tegas, Mas Tri Adhianto yang juga merupakan Eks Pelaksana tugas atau Plt dan juga sekaligus mantan Walikota Bekasi.

Tri Adhianto yang berpasangan dengan Haris Bobihoe, RIDHO, di Pemilukada Kota Bekasi 2024 ini, mengatakan, himbauan untuk selalu bertoleransi antar umat beragama, bukan hanya sekedar slogan yang kerap digaungkan.

“Toleransi bukan hanya sebagai slogan, tetapi sebagai nilai yang hidup di hati setiap individu, terutama bagi mereka yang menjadi pelayan masyarakat.”

Sejumlah akun warganet merespon positif pernyataan tersebut. “Setuju pak. Kalau ada kasus kaya kemarin lagi di Kota Bekasi, langsung sikat aja,” komentar akun @IniSeptiandi.

“Lah saya di katain pendatang di kampung padahal dah 15 tahun menetap,” tulis akun lain, @mazipoenk, menimpali.

Seperti diketahui sebelumnya, beredar sebuah cuplikan video yang memperlihatkan sosok perempuan yang marah-marah kepada tetangganya, karena merasa terganggu dengan kegiatan ibadah yang sedang dilakukan tetangganya tetsebut.

Adapun sosok perempuan yang marah dan melarang tetangganya beribadah bernama, Masriwati, seorang ASN Pemkot Bekasi yang kebetulan menjabat Kepala Bidang Pemasaran Pariwisata Disparbud Kota Bekasi. Peristiwa menghebohkan tersebut terjadi, pada Minggu, 22/9/2024 silam, di kawasan komplek Perumnas II, Bekasi Selatan, Kota Bekasi.

Setelah menuai banyak reaksi miring dari sejumlah warganet. Tak urung, akhirnya, Masriwati pun, menyampaikan permintaan maaf tanpa materai, seusai aksi tidak terpujinya tersebut.

“Atas nama pribadi dan keluarga, pada kesempatan kali ini saya menyampaikan permohonan maaf atas tindakan dan ucapan saya, baik kepada Pemkot Bekasi, masyarakat Bekasi dan khususnya masyarakat di lingkungan tempat tinggal saya, kepada ibu pendeta beserta jemaatnya, atas tindakan dan ucapan yang kurang berkenan untuk dimaafkan.” Ucapnya, pada hari Selasa, 24/9/2024.

“Saya selaku pendeta menerima permohonan maafnya Ibu Sri, kami maafkan ibu dan pada kesempatan ini saya juga menyampaikan terima kasih pada Bapak Walikota, Pak Dandim dan Pak Kapolsek, serta semua pihak yang tak bisa saya sebutkan satu persatu. Saya bersyukur dan sekali lagi kami sudah memaafkan.” Sambut pendeta menerima permintaan maaf Masriwati.

Permintaan maaf Masriwati tersebut, turut pula disaksikan oleh Pj Walikota Bekasi, Raden Gani Muhamad, Ketua FKUB Kota Bekasi, Abdul Manan, beserta sejumlah unsur Forkipimda (dy).