Tergiur Keuntungan Berlipat Ganda, Ratusan Warga Tertipu Arisan Online

Kabupaten Bekasi – Kurang lebih ada 150 orang dari Bekasi, Jawa Barat, jadi korban penipuan bermodus arisan online. Mereka kepincut keuntungan besar yang ditawarkan Ida Ferawati.

Diketahui, para korban tergiur dengan arisan online ini sendiri karena mendapatkan keuntungan dua kali lipat.

spaceiklan
  • “Owner-nya ini awalnya kan buka arisan online ini dari 2021 kan berjalan dengan lancar, mekanismenya sama dengan arisan konvensional,” ujar DS (22) saat dihubungi, Rabu (13/4/2022).

Untuk mengikuti arisan online ini sendiri, dirinya harus menyetorkan uang sejumlah Rp 230 ribu setiap dua Minggu sekali.

“Karena jarang gitu kan orang menawarkan investasi ataupun sistem keuangan dalam beberapa bulan bisa dapat 2 Kali lipat,” jelasnya.

“Jadi kita membayar 500 rb, nanti ketika dapatnya 1 juta. Nah kita bayar 1 juta dapatnya 2 juta. Intinya pengembalian itu 100% dan Untung 2 kali lipat,” tambahnya.

Dia mengaku, mengikuti bahwa mengikuti arisan online ini sendiri sejak Desember tahun 2021 silam dan baru mengetahui merasa tertipu sejak Bulan Maret. Karena owner arisan online itu sendiri sudah koleps.

“yang bikin koleps itu ada sistem yang dibikin itu open slot lunas. Dimana ditengah jalan, ada member yang kabur dan tidak bayar-bayar lagi, dan member Ini belum dapat arisannya. Nah itu berarti mau tidak mau dia membuka slot untuk mengisi slot kosong itu,” tuturnya.

Untuk arisan online ini sendiri kata Dimas, yakni mengelist siapa saja yang akan mengikuti arisan online tersebut.

“Yang dapat diawal itu cendrung lebih sedikit dapatnya. Tapi untuk diakhir dapatnya lebih banyak,” tuturnya.

“Yang terakhir dapat itu bisa di bilang kaya Nabung bang, sedangkan kalau dapat diawal berarti itu Butuh Uang (BU),” ungkapnya.

DS mengaku, bahwa merasa tertipu sejak Bulan Maret tahun ini. Sebab, yang seharusnya dirinya mendapatkan arisan itu namun tidak masuk ke rekeningnya.

“biasanya itu memang sehari kemudian baru di transfer ketika mendapatkan arisan itu sendiri. Karena owner harus merekap sampai sore kan. Nah dibulan Maret mulai tuh, kadang seminggu dan dua Minggu tidak di transfer-transfer dari owner-nya tuh. Begitupun dengan member-member lainnya tidak di transfer juga,” imbuhnya.

Terduga Pelaku ini menarik para member-member arisan online itu sendiri dari Media Sosial. Karena terduga pelaku sendiri merupakan Selebgram.

Sampai saat ini, dirinya belum membuat laporan laporan kepolisian. Karena dirinya masih menunggu member-member lainnya untuk membuat laporan kepolisian bersama-sama.

“Kalau saya sendiri belum membuat laporan, Tapi data-data sudah terkumpul. Rencananya member-member lain akan dikumpulkan dan akan di satukan laporannya itu sendiri,” tutupnya.