kota  

Puji Program Konetivitas Transportasi Ala Tri Adhianto. Pengamat Transportasi: ‘Visi Transportasi Kota Bekasi, Tidak Jauh Beda Dengan Jakarta’

Kota Bekasi – Adrianus Satrio Adi Nugroho, pengamat transportasi sekaligus pendiri organisasi Forum Diskusi Transportasi Jakarta atau FDTJ. Memuji visi dari tata kelola transportasi kota ala Tri Adhianto, calon Walikota Bekasi dalam Pemilukada mendatang.

“Membuat sebuah pola transportasi yang aksesibilitas, nyaman, aman dan terjangkau di kota metropolitan memang harus memiliki visi yang bagus. Tidak hanya bagus, tapi harus rasional, karena selain menyangkut habit di tengah masyarakat banyak, ada faktor infrastruktur yang menjadi point penting, dan saya melihat itu ada di program Tri Adhianto,” ungkapnya, pada sejumlah awak media, Sabtu, 05/10/2024.

masa tenang

Menurutnya, visi transportasi versi Tri Adhianto sangat rasional untuk diimplementasikan dan dikonektivitas antara transportasi Kota Bekasi dengan Jakarta. Menurut, Adrianus, karakteristik Kota Bekasi yang merupakan kota metropolitan, penerapan moda transportasinya tidak jauh berbeda dengan di Jakarta.

“Karakteristik Kota Bekasi itu tidak jauh berbeda dengan Jakarta, jadi program konektivitas transportasi hulu-hilir sangat rasional dilakukan dan diimplementasikan, dan memberikan solusi atas dampak dari transformasi ini,” tegas, salah seorang pengurus Dewan Transportasi Kota Jakarta ini.

Tri Adhianto, ketika menjabat Plt. Walikota Bekasi telah rampung membangun Satu koridor dari rencana Lima koridor bus Transpatriot. Dalam visi misinya, Tri Adhianto, berencana akan meneruskan pembangunan koridor tersebut, jika kelak dirinya terpilih menjadi Walikota Bekasi. Termasuk juga upaya merangkul keberadaan armada jenis angkot, yang akan menjadi vider Transpatriot dan Biskita.

“Biskita ini merupakan bagian dari upaya kita menghadirkan transportasi modern, yang mudah, murah, nyaman, aman, terjangkau dan aksesbilitas di tengah Kota Bekasi, kami telah merancang program untuk melanjutkan ini, merangkul semua stakeholder transportasi, termasuk para sopir angkot yang terdampak akan kami jadikan vider penopang, baik untuk Biskita maupun MRT dan LRT,” papar, Tri Adhianto.

Beberapa hari silam, para sopir angkot mengelar aksi protes, terhadap keberadaan Biskita di jalur koridor I Vida-Sumarecon.

Mereka menuntut keadilan atas subsidi dalam layanan angkutan umum, sehubungan dengan pengoperasian Biskita yang masih memberikan layanan gratis, kepada penumpang sejak bulan Maret lalu. Akibatnya, penghasilan para sopir angkot jauh berkurang, karena para penumpang lebih memilih Biskita ketimbang armada angkot(dy).