Kota Bekasi – Dinilai tidak peduli terhadap kondisi banjir di komplek perumahan yang dibangunnya ratusan warga Mutiara Gading Timur, Kelurahan Mustika Jaya, Kota Bekasi, Minggu (5/12/21) secara serentak melakukan penutupan sebagian saluran air yang menjadi penyebab banjir dipemukiman mereka.
Dalam penutupan saluran air selebar sekitar dua meter tersebut warga menggunakan branjang kawat setinggi dua meter dengan lebar satu meter, harapannya dapat mengurangi debit air hujan yang datang dari sejumlah komplek perumahan yang ada dihulu saluran tersebut.
Katua Rw 029, Kelurahan Musika Jaya, Kota Bekasi, Firdaus Raja Intan dilokasi penutupan saluran tersebut mengungkapkan, hari ini Minggu (5/12/21) sekitar dua ratus warga melakukan kegiatan penyelamatan, dengan menutup sebagian saluran menggunakan bronjong kawat yang diisi didalamnya batu kali setinggi dua meter dengan lebar bronjong satu meter.
Dari lima belas Rt yang ada di wilayah Rw 029, sepuluh Rt diantaranya mengalami kebanjiran. Bahkan ketika banjir beberapa waktu lalu ketinggian air banjir mencapai setinggi leher orang dewasa.
“Agar kami tidak mati tenggelam karena kebanjiran, warga melakukan antisipasi, salah satunya melakukan penutupan sebagian kali menggunaan bronjong yang diisi batu kali,” jelasnya.
Menurut Firdaus, pengembang saya anggap lalai dalam membangun sistem pengendalian air di perumahan yang dibangunnya. Akibatnya, sekitar 4.000 jiwa rumahnya kebanjiran setinggi dada orang dewasa, bahkan ketinggian air banjir ada yang setinggi leher orang dewasa.
Kami minta pihak pengembang dalam hal ini PT Mutiara Sentosa Realtindo yang membangun komplek perumahan MGT, melakukan normalisasi saluran air yang dibangunnya, lalu saluran air dibagi dua jalur. Satu saluran yang sekarang menuju ke Rw 029 satunya lagi saluran yang ada di bagian selatan agar dihidupkan kembali.
“Upaya penutupan saluran ini merupakan upaya penyelamatan sekitar 4.000 jiwa yang terancam banjir,” tegas Firdaus.
Sementara itu menanggapi aksi warga ini Lurah Mustika Jaya, Mohammad Faried Wajdi yang hadir usai warga melakukan penutupan sebagian saluran air tersebut mengatakan, aksi yang dilakukan warga ini sebuah bentuk kekawatiran mereka.
Dalam hal kegiatan ini, silahkan warga menyampaikan aspirasinya tetapi dalam menyampaikan aspirasi tersebut harus sesuai aturan. Tidak usah kita merasa diri paling pintar dan merasa paling tau, karena kita siap memfasiltasi apa-apa permasalahan yang ada.
Terkait aksi warga ini menurut M Faried Wajdi, pihaknya akan melihat urgensi pemasangan bronjong tadi. “Nanti kita akan tanyakan kepada UPTD Wasbang dan UPTD Binas Binamarga mereka pihak yang tau masalah ini, sekarang saya menjaga kondusifitas, keamanan dan ketertiban, jangan sampai merugikan warga lainya,” kata M Faried(Rafi).