Wanita Indonesia di Kab. Bekasi dan Kab. Subang Diharapkan Jadi Penggerak Ekonomi dan Mengurangi Angka Kemiskinan
Kabupaten Bekasi – Guna membangkitkan kembali perekonomian Indonesia di pandemi Covid-19, Kementerian Koperasi dan UKM beserta Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3A) menggelar kegiatan Focus Group Discussion (FGD) Penguatan Kewirausahaan Bagi Kelompok Strategis Perempuan yang digelar di Hotel Primebiz, Cikarang Barat pada Selasa (20/10/2020).
Dalam acara yang dihadiri langsung Menteri P3A RI, I Gusti Ayu Bintang Darmawati dalam sambutannya mengatakan harus adanya sinergi yang terjalin antara Kementerian P3A dan Kementerian Koperasi dan UKM serta pemerintah daerah setempat agar semakin dapat memaksimalkan kewirausahaan bagi kelompok wanita.
“Apa yang dilaksanakan Kementerian Koperasi dan UKM itu sejalan dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan. Jadi dengan adanya FGD ini kita berharap para perempuan di Indonesia khususnya di Kabupaten Bekasi dan Kabupaten Subang ini dapat menjadi penggerak ekonomi dan mampu mengurangi angka kemiskinan di Indonesia,” jelasnya.
Kegiatan FGD ini turut dihadiri pula Sekretaris Menteri Koperasi dan UKM, Prof.Rully Indrawan dan Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bekasi, Uju.
Sekda Uju mengatakan kegiatan seperti ini dapat menjadi titik balik bangkitnya perekonomian Indonesia pasca wabah pandemi Covid-19.
Dirinya meminta peran koperasi wanita dalam pemberdayaan perempuan khususnya Koperasi Wanita yang ada di Kabupaten Bekasi terus memperbanyak kegiatan-kegiatan yang berdampak positif terhadap pembangunan yang ada di Kabupaten Bekasi.
“Saya sangat mengapresiasi kegiatan ini, terutama kepada Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak beserta Menteri Koperasi dan UMKM Republik Indonesia yang turut hadir dan memberikan support secara langsung pada kegiatan ini,” tuturnya.
Uju menjelaskan, jumlah data koperasi aktif yang ada di Kabupaten Bekasi berjumlah 810 unit. Dari jumlah koperasi yang aktif tersebut, terdapat 12.962 anggota perempuan, sedangkan jumlah Koperasi Wanita (Kopwan) terdapat 10 unit.
“Peran perempuan tidak bisa kita anggap sepele, karena hampir sebagian besar pelaku usaha mikro atau UMKM adalah wanita. Hal ini tidak bisa dipungkiri bahwa UMKM menyumbang sebesar 97% perekonomian nasional,” jelas Uju.
Sekda Kabupaten Bekasi itupun menjabarkan beberapa kebijakan dan kegiatan yang akan dilakukan Pemerintah Kabupaten Bekasi untuk mendorong para pelaku koperasi dan UMKM agar dapat bertahan melewati wabah global Covid-19 ini, seperti melakukan kolaborasi antara Pemerintah dengan UMKM.
“Kita akan melakukan berbagai upaya, seperti pengadaan makanan minuman ataupun kegiatan lain, pembelian masker non medis maupun peralatan operasional kebencanaan, kebijakan penggunaan Batik Bekasi setiap hari Jumat sebagai seragam wajib para ASN, itu semua akan bekerjasama dengan pelaku usaha mikro dan UMKM yang ada di Kabupaten Bekasi,” jelasnya.
Uju berharap, koperasi-koperasi yang ada khususnya di Kabupaten Bekasi dapat membantu pemerintah dalam pelaksanaan pembangunan daerah, sehingga tingkat kesejahteraan masyarakat dapat lebih meningkat lagi.
Selain diikuti oleh anggota koperasi dan UMKM yang ada di Kabupaten Bekasi, kegiatan ini juga diikuti oleh anggota koperasi dan UMKM yang ada di Kabupaten Subang melalui zoom meeting.
Diakhir acara, dilakukan pemukulan gong sebagai wujud simbolis pembukaan kegiatan FGD kali ini, yang dilakukan oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI didampingi oleh Sekretaris Menteri Koperasi dan UMKM Republik Indonesia dan Sekretaris Daerah Kabupaten Bekasi(RF).