Kabupaten Bekasi – besarnya anggaran pendapatan belanja daerah(APBD) untuk membayar petugas pembantu pengaturan lalu lintas di anggap mubazir, karana tidak ada satupun anggota dinas perhubungan yang berada di lokasi di saat jam sibuk bertifitas yang imbasnya jalan kerap mecet dan merugikan penggguna jalan.
Kemacetan salah satunya terjadi di simpang Sentra Grosir Cikarang(SGC), kondisi simpang jalan tersebut saat ini kondisinya sudah sangat krodit dan parah, yang anehnya tidak ada satupun anggota yang berjaga baik anggota dishub pembantu maupun anggota dinas perhubungan kabupaten Bekasi.
“Makin parah aja saat ini kemacetan di simpang SGC, tidak seperti sebelumnya, terlebih di saat jam sibuk pagi maupun sore, harusnya ada anggota dishub yg berjaga untuk mengatur jalan, ini sama sekali tidak ada, imbasnya simpang jalan krodit ini selalu mengalami kemacetan parah” ucap Suryo(40) pengguna jalan yang setiap hari melintas.
“padahal yang saya tahu, pemerintah kabupaten bekasi cukup besar menganggarkan APBD untuk mrmbnayar petugas pembantu dinas perhubungan, tapi ga ada mempaatnya dan terkessn mubazir, lihat saja ada ga petugas dinas perhubungan yang mangatur jalan, lihat saja tetangga kita kota bekasi, petugas bertugas hampir 10 jam dan membuat jalan tidak menjadi macet” jelas Suryo dengan nada kesal.
Hal yang sama di ungkapkan Agus(27) warga asal sukatani yang setiap harinya melintas di simpang sgc, drinya harus berangkat lebih pagi dan pulang kerap kemalaman imbas simpang sgc yang selalu macet akibat tdak adanya petugas yang stemby berjalan di simpang jalan tersebut.
“harusnya pj bupati bekasi kembali mengevaluasi kinerja dinas perhubungan lihat sendri aja mas, simpang sgc saat ini kondisinya sepeti apa, jangan kami warga yang menjadi korban terus, karena tidak serius nya pegawai dinas perhubungan bekerja” Sesal Agus.
“lengkap bangat kabupaten bekasi, sudah minim penerangan saat malam, sampai petugas tidak ada yang serius bekerja dan berjaga di simpang jalan yang kerap macet,eh yang saya dengar kadisnya malah mencalonkan kepala daerah di kabupaten kerawang, lah wong kabupaten bekasi aja di buat rumit malah mau ngurus wilayah lainnya”tukas Agus dengan nada marah.(Rafi)