Kadis PUPR Kab Bekasi Cuek Banyak Gedung Sekolah Ambruk Dan Jalan Rusak
Kabupaten Bekasi – Baru – baru ini sarana dunia pendidikan Kabupaten Bekasi kondisinya semakin miris dan mengewatirkan,hal itu dapat dilihat banyaknya bangunan gedung sekolah yang ambruk seperti gedung SDN Sindangsari 03 Kecamatan Cabangbungin dan SDN Sukakerta O2 Kecamatan Sukawangi.
Meski begitu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Bekasi Jamari Tarigan saat dikonfirmasi akan banyaknya bangunan gedung Sekolah Dasar (SD) yang ambruk,enggan memberikan komentar seakan cuek meski bangunan gedung sekolah sangat lah dibutuhkan agar proses belajar mengajar tidak terganggu dan nyaman.
Padahal Kepala sekolah SND Sukakerta 02 sudah mengeluhkan, ruang kelas yang ambruk sudah hampir setahun yang lalu dan sudah beberapa kali mengajukan agar mendapatkan Ruang Kelas Baru (RKB) hingga saat ini belum direalisasi.
Menurutnya,Pemerintah Kabupaten Bekasi kurang perhatian terhadap infrastruktur pendidikan bagai mana tidak, meski sudah diusulkan dari tahun 2017 dan 2019 hingga saat ini belum ada kabar akan dibangun.
“Benar sudah satu tahun SD 02 ambruk rapi dari pemerintah tidak ada yang peduli bang pedahal saya sudah ajukan bang ke Pemerintah Kabupaten Bekasi lewat proposal bahkan sudah dua kali pertama saya ajukan tahun’ 2017 dan yang kedua tahun2019 tapi belum ada tanggapan bang,”ujarnya.
Bangunan gedung sekolah SDN Sukakerta 02 di bangun pada tahun 1978 dan sampai sekarang sudah 2020 baru direhab sekali itupun rehab ringan. Saat ini jumlah siswanya ada 300 siswa dengan ruang kelas yang digunakan hanya ada empat ruang kelas.
Hal yang sama juga terjadi pada SDN Sindangsari 03 Kecamatan Cabangbungin, belum lama ini dua ruang kelas ambruk lantaran sudah rapuh. Kepala Sekolah SDN Sindangsari 03 Danto mengatakan, bahwa perihal robohnya ruang kelas di sekolah tersebut sekitar bulan Juni dan yang roboh ada dua kelas yakni satu kelas ruang gudang yang patah satu kelas.
“Sekitar bulan juni, ada dua ruang cuma yang patah atas cuma satu kelas aja yang ruang gudang, ” ungkapnya.
Namun ketika ditanya sejak kapan pembangunan gedung ruang kelas sekolah itu roboh dirinya tidak mengetahui akan hal itu.
“Kalau tahunnnya saya lupa coba nanti saya tanya sama guru yang senior,” ucap Danto.
Ditambahkan, Komite SDN Sindangsari 03 Rendi, kata Ia robohnya dua ruang kelas itu sudah diprediksi sebab kurangnya perawatan terhadap gedung sekolah, padahal sudah diketahui jika ruangan itu banyak atap yang bocor ketika di musim penghujan.
“Ia pak robohnya sekitar sepuluh harian yang lalu lah, Saya dah tau seblumnya ada kebocoran dan saya laporkan ke kepala sekolah tapi diem aja,” ungkap Rendi.
Bukan hanya itu, lanjut Rendi sekolah ini juga sangat memperihatinkan sebab tidak memiliki MCK, selama ini para siswa dan siswa untuk buang air kecil saja sudah sembarangan tempat.
“Yang memprihatinkan lagi kalau selama kurang lebih dua tahun anak anak buang air kemana mana ada yang ke mesjid ke kebon dan ke tempat warga sekitar, ampe ada yang buang hajat di celana, ” pungkasnya.(Red)