Workshop Kebangsaan Di Lakukan Densus 88 Pada Warga Cibarusah Kab Bekasi

Kabupaten Bekasi – Guna pencegahan penyebaran paham intoleransi, radikalisme dan terorisme di wilayah Kabupaten Bekasi, Pemerintah Kecamatan (Pemcam) Cibarusah mengadakan kegiatan Workshop Kebangsaan di aula Kantor Kecamatan Cibarusah, Kabupaten Bekasi,Jawa Barat, Jumat (24/02/2023) pukul 09.00 WIB sampai dengan selesai.

Di hadiri oleh Mabes Polri Densus 88, Camat Cibarusah, jajaran Polsek Cibarusah, jajaran Koramil 09/Cibarusah, Kesbangpol Kabupaten Bekasi, MUI Kabupaten Bekasi dan beberapa instasi terkait, kegiatan Workshop Kebangsaan juga di hadiri perwakilan warga.

Dalam kegiatan tersebut Camat Cibarusah Muhamad Kurnaefi, menyampaikan ucapan terimakasih kepada 4 pilar (TNI,Polri,Kemenag,Pemda) yang bersinergi dalam kegiatan Pencegahan, Penyebaran Paham Intoleransi Radikalisme dan Terorisme.

“Alhamdulillah hari ini kita mengadakan kegiatan bersama 4 pilar yaitu TNI, Polri, Kemenag dan Pemda, yang telah sama-sama mengambil sikap dan menolak paham Intoleransi Radikalisme dan Terorisme. Saya mengucapkan terimakasih atas perhatian dan kehadiran dari Densus 88 anti teror di Kecamatan Cibarusah, mudah-mudahan acara ini dapat bermanfaat bagi masyarakat Cibarusah,” ujar Camat.

Sementara Kapolsek Cibarusah AKP Ryan Tri Putra melalui Wakapolsek Iptu Jamil menyampaikan selamat datang kepada Densus 88 anti teror Mabes Polri. Menurutnya, workshop ini dilakukan untuk mengenalkan sejak dini kepada masyarakat terkait paham-paham yang akan menciderai keutuhan NKRI. Mengingat, semua orang berpotensi terkena paham radikal.

“Mari kita ikuti bersama acara ini, semoga bermanfaat untuk kita sendiri dan semua masyarakat, dan saya berharap TNI dan Polri lebih bersinergi dalam menjaga keutuhan dan kesatuan negara ini mulai dari masyarakat yang paling bawah,” kata Iptu Jamil.

Di sela-sela acara, Densus 88 Mabes Polri Kompol Agus,saat di konfirmasi mengenai adanya segelintir kesalahpahaman masyarakat terhadap orang yang berjenggot dan celana cingkrang identik dengan radikalisme. Kompol Agus menegaskan bahwa jenggot dan celana cingkrang tidak ada hubungannya dengan terorisme.

“Jenggot dan celana cingkrang bukan ciri teroris atau yang mempunyai paham radikalisme. Kami juga bertindak tidak asal saja.” Tegasnya(teguh).