Kabupaten Bekasi Terancam Minimnya Obat Obatan Anti Virus Dan Antibiotik

Kabupaten Bekasi – Warga Kabupaten Bekasi sangat kesulitan untuk mendapatkan obat-obatan anti virus maupun antibiotik. Padahal, dalam kondisi seperti sekarang ini obat-obatan tersebut sangat dibutuhkan oleh warga, terutama yang sedang menjalani isolasi mandiri di rumah.

Seperti yang diungkapkan warga asal Tambun Selatan, Sarudin. Menurutnya, beberapa hari belakangan ini dirinya sedang mencari obat-obatan anti virus maupun antibiotik, namun sampai sekarang belum bisa mendapatkannya. Sebab, setiap apotik yang di datanginya, stok obat tersebut kosong.

Menurutnya, alasan mencari obat tersebut untuk kebutuhan diri sendiri, serta anggota keluarganya. Karena memang tingkat paparan Covid-19 sedang mengalami lonjakan. “Susah bangat nyarinya, setiap apotik kosong,” ungkapnya, Rabu (7/7/2021).

Dirinya berharap, ada tindakan dari pihak pemerintah maupun kepolisian, agar stok obat-obatan tersebut kembali ada dipasaran. Hal itu mengingat, saat ini warga sangat membutuhkannya. “Saya berharap ada tindakan dari aparatur yang berwenang, agar stok obat-obatan itu kembali ada,” tuturnya.

Sementara itu, apoteker pendamping apotik K24, Cikarang Utara, Faizah Karimah mengungkapkan, satu bulan belakangan ini memang sangat banyak warga yang mencari obat-obatan anti virus maupun antibiotik, termasuk vitamin, untuk menjaga daya tahan tubuh. Dalam sehari kata dia, bisa ada puluhan orang yang mencarinya.

“Banyak bangat, dalam satu hari disini ada dua sift, setiap sift lebih dari 20 orang yang mencari,” tuturnya saat dimintai keterangan.

Untuk stoknya sendiri, dirinya mengaku, sudah kosong dari tiga Minggu hingga satu bulan belakangan ini. Mengingat, karena terjadi kenaikan permintaan pasien. Dia menduga, ini karena adanya kepanikan dari masyarakat. Pasalnya, banyak warga yang tidak bergejala namun tetap mencarinya.

Obat yang paling banyak dicari, namun stoknya kosong seperti, Favipiravir, Remdesivir, Ivermectin, Intravenous Immunoglobulin, dan beberapa lainnya. “Pokoknya obat-obat untuk menjaga daya tahan tubuh, sudah mulai kehabisan stok dari satu bulan belakangan. Stok kekosongan karena kepanikan masyarakat,” jelasnya.

Sedangkan, dirinya menuturkan, untuk stok obat-obatan yang diluar daya tahan tubuh masih banyak. Karena memang tidak dicari oleh warga, walaupun sebelumnya obat tersebut paling sering dibeli. “Biasanya yang ramai obat sakit gigi dan pusing. Sekarang penjualannya menurun, karena memang tidak dicari. Kalau itu stoknya banyak,” katanya.

Sayangnya, Kapolres Metro Bekasi, Kombes Pol Hendra Gunawan belum bisa dimintai tanggapan perihal kekosongan ini. Untuk mengantisipasi adanya penimbunan(Rafi).

Respon (1)

  1. Wow, marvelous blog format! How long have you ever been running a blog for?
    you make blogging look easy. The overall look of your site is magnificent,
    let alone the content material! You can see similar here najlepszy sklep

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *