BPBD Kabupaten Bekasi Bentuk 8 Desa Jadi Destana

Kepala BPBD Kabupaten Bekasi Henri Lincoln

Bekasinewsroom.com – Delapan desa dan kelurahan di Kabupate Bekasi akan dibentuk menjadi desa tanggap bencana (Destana) baru pada 2021. Pembentukan Destana ini untuk mengantisipasi bencana alam di wilayah tersebut.

Gagasan penambahan Destana baru ini diajukan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi. Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan pada BPBD Kabupaten Bekasi Muhammad Said mengatakan sejak 2017, Kabupaten Bekasi telah membentuk 14 kelurahan dan desa tanggap bencana.

“Tahun ini akan ditambah delapan lagi desa tanggap bencana dengan harapan mampu meminimalisir dampak bencana,” kata Said di Cikarang, Jumat 28 Mei 2021.

Said mengatakan BPBD memperoleh anggaran untuk pembentukan delapan Destana baru pada tahun ini. Proses pembentukan Destana sudah dimulai dengan melakukan sosialisasi kepada desa dan kelurahan.

Delapan desa dan kelurahan yang menjadi target pembentukan Destana pada 2021 adalah:
1. Kelurahan Bahagia di Kecamatan Babelan
2. Desa Kertahayu Kecamatan Setu
3. Desa Telaga Murni Kecamatan Cikarang Barat
4. Desa Sumbersari Kecamatan Pebayuran
5. Desa Bojongmangu Kecamatan Bojongmangu
6. Desa Tambun Kecamatan Tambun Selatan
7. Desa Simpangan Kecamatan Cikarang Utara
8. Kelurahan Kebalen, Kecamatan Babelan.

BPBD Kabupaten Bekasi telah memberikan sosialisasi tentang beberapa tahapan pembentukan Destana. “Setelah pembekalan dan pembinaan, akan dipilih sebagai Destana secara resmi di Kabupaten Bekasi,” ucapnya.

Kriteria pemilihan Destana adalah kondisi kerentanan bencana di wilayah tersebut. Delapan desa itu, misalnya, masuk kategori rawan bencana.

Said mengatakan jumlah kecamatan rawan banjir naik dari 20 menjadi 21 kecamatan pada tahun ini. “Dari total 23 kecamatan, 21 di antaranya terdampak banjir dengan jumlah genangan 157 titik,” ujarnya.

Selain bencana banjir, musibah tanah longsor dan puting beliung di Kabupaten Bekasi juga naik. Dia berharap dibentuknya Destana baru mampu meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat saat menghadapi bencana.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *