Lansia Asal Cikarang Timur yang Meninggal Dunia Dievakuasi

Lansia Asal Cikarang Timur yang Meninggal Dunia Dievakuasi

Kabupaten bekasi– Seorang korban banjir di Desa Lambansari, Kecamatan Cikarang Timur, meninggal dunia,racin (65 tahun)

Jazad korban dievakusi menggunakan perahu karet BPBD Kabupaten Bekasi dengan pengawalan Camat Cikarang Timur,

Dengan begitu, korban meninggal akibat banjir bertambah setelah sebelumnya warga Desa Karang Harja, Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi ditemukan tewas di posko pengungsian. Diduga korban bernama Adi Sutrisno kelelahan usai membersihkan rumahnya yang tergenang lumpur.

Camat Ciktim Rofi membenarkan bahw warganya di Kampung Pamudayan RT 03/03 Desa Lambansari, meninggal karena lanjut usia.

“Sudah lansia, sakit paru-paru. Jadi bukan hanyut banjir. Nanti dibawa ke pemakamanan Cipayung,” pungkas dia.

Sementara, Kepala BPBD Hendri Lincon menegaskan dirinya menerjunkan tim untuk evakuasi korban banjir yang meninggal di Cikarang Timur tersebut.

“Kita cuma bantu evakuasi bang. Lebih lengkap bisa sama pak camat ya,” ucapnya.

Pemerintah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, membuka delapan dapur umum untuk mencukupi kebutuhan makan dan minum warga korban bencana banjir pada musim penghujan awal tahun ini.

“Sampai sekarang sudah ada delapan dapur umum, kemungkinan bisa bertambah, sedang kita petakan,” kata Kepala Dinas Sosial Kabupaten Bekasi Endin Samsudin di Cikarang, Selasa.

Delapan dapur umum itu didirikan di area Kantor Camat Babelan, Desa Karangsari Kecamatan Cikarang Timur, Desa Tanjungsari Kecamatan Cikarang Utara, serta Desa Pasir Ranji Kecamatan Cikarang Pusat.

Kemudian di Desa Bantarsari Kecamatan Pebayuran, Desa Bojongsari Kecamatan Kedungwaringin, Desa Tamansari Kecamatan Setu, dan Desa Pantai Harapan Jaya Kecamatan Muaragembong.
Dapur umum ini merupakan ikhtiar pemerintah daerah dalam membantu mencukupi kebutuhan pokok warganya yang menjadi korban banjir musiman yang menerjang wilayah itu tahun ini.

Kemarin Pak Bupati dan unsur Forkopimda juga sudah meninjau sejumlah titik banjir untuk menangani musibah banjir sekaligus memberikan bantuan kepada para warga terdampak banjir,” ucapnya.

Dia mengatakan kedelapan dapur umum itu dikelola oleh para relawan Taruna siaga bencana (Tagana). Sebagian besar dapur umum itu menyiapkan 500-700 porsi makanan setiap harinya.

“Menyesuaikan dengan jumlah warga yang terdampak bencana. Rata-rata 500 hingga 700 porsi tapi ada juga yang hanya 150 sampai 300 porsi,” katanya.

Makanan siap saji itu tidak hanya dibagikan kepada korban banjir yang tinggal di posko pengungsian melainkan juga diantarkan ke rumah warga yang memilih bertahan di kediaman masing-masing.

“Semoga banjir ini segera surut dan warga bisa kembali ke rumah masing-masing untuk beraktivitas seperti sebelumnya,” kata dia.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi mencatat setidaknya 12 kecamatan di wilayahnya terendam banjir setinggi 30-150 sentimeter.

12 Kecamatan itu antara lain Kecamatan Cibitung, Tambun Utara, Tambun Selatan, Cikarang Utara, Cabangbungin, Pebayuran, Sukawangi, Sukakarya, Cikarang Timur, Sukatani, Babelan, dan Kecamatan Muaragembong.

Hingga kini, petugas gabungan masih melakukan penanganan terhadap korban serta mereka yang terpaksa mengungsi lantaran kediamannya terkena banjir(hari).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *