kota  

Peresmian Koalisi Nasional Ketahanan Keluarga Indonesia (KN-KKI)

Kota Bekasi – Perlindungan keluarga sangat dibutuhkan di era sekarang. Berbagai ancaman, tantangan sosial dan ekonomi mendera keluarga Indonesia. Jumlah penduduk miskin semakin meningkat dari waktu ke waktu. Pada Maret 2020 sebesar 26,42 juta orang, meningkat 1,63 juta orang dari September 2019 dan meningkat 1,28 juta orang dari Maret 2019. Masih ada 22,61% rumah tangga belum memiliki akses terhadap sanitasi yang layak.

Berbagai masalah lain terkait keluarga ditunjukkan oleh peningkatan tindak kekerasan, konsumsi narkoba, pengidap HIV AIDS, kriminalitas. Ada 94% anak mengalami kekerasan verbal dikalangan anak sekolah dasar. Jutaan warga pecandu narkoba sebesar 3.8 juta. Angka perceraian juga meningkat setiap tahunnya. Dari 408 ribu di 2018 menjadi 438 ribu di 2019. Belum lagi bencana alam. Per 1 september 2020 jumlah bencana alam yang menimpa adalah 1944 terdiri dari berbagai jenis seperti banjir, gempa dll. Sedangkan bencana non alam berupa pandemic Covid 19 ini sangat mengancam kualitas keluarga Indonesia.

Prof. Dr. Ir. Euis Sunarti, M.Si., selaku inisiator KNKKI dalam pidato peresmian mengatakan bahwa saat ini laju degradasi terhadap tatanan kehidupan keluarga berkualitas lebih tinggi dibandingkan laju pembangunan keluarga secara regular. Bila ada bencana alam atau bencana sosial, laju recovery lambat dan membutuhkan energi yang luar biasa. Misalnya bila ada anggota keluarga yang mengalami kekerasan, maka energi yang dibutuhkan untuk memulihkan mental dari trauma membutuhkan waktu berbulan-bulan. Demikian juga bila mengalami bencana alam, tidak cukup satu tahun keluarga bisa kembali hidup normal dan mandiri.

Dalam rangka mempercepat pembangunan diperlukan koordinasi strategi dan program Ketahanan Keluarga secara nasional maka dibentuk Koalisi Nasional Ketahanan Keluarga Indonesia (KN-KKI) sebagai wadah musyawarah yang bersifat independen, untuk menjadi mitra Pemerintah. KN-KKI adalah lembaga yang dibentuk mengemban fungsi dan amanat khusus terkait peningkatan efektifitas, pencarian dan penetapan upaya terobosan dan percepatan pembangunan ketahanan keluarga. Selain itu, KN-KKI juga bekerja untuk menyediakan sarana dan rekomendasi terkait peta jalan perencanaan jangka panjang dan menengah. Termasuk didalamnya rekomendasi pembinaan, pengawasan, pengendalian dan rekomendasi efektifitas terobosan, serta percepatan pembangunan ketahanan keluarga.

Atas dasar berbagai pertimbangan diatas bertepatan dengan peringatan Hari Ibu diresmikan KN-KKI. Turut memberikan sambutan Prof dr. H. Fasli Djalal, PhD Rektor Univ YARSI , Dr Bagus Riyono, M.A, Dosen Psikologi UGM , Feizal Syahmenan SH, MH dari PAHAM , Milatul Ulfa S.Si Ketua Gugus Tugas Penggiat Keluarga Muda.

KN-KKI dihadiri oleh 117 peserta sebagai pendiri yang terdiri dari para akademisi dan peneliti dari perguruan tinggi dan lembaga kajian dan pengembangan, perorangan yang berkontribusi dalam pembangunan keluarga, organisasi masyarakat, keagamaan, media dan dunia usaha dengan tidak melihat latar belakang Suku, Agama, Ras dan Adat Istiadat. Semua bersepakat bahwa Keluarga Indonesia harus diperkuat dalam menghadapi berbagai serangan yang menderanya, baik dari eksternal melalui pemikiran-pemikiran asing yang destruktif dan kontra-produktif (Khr).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *