Anggaran Dua Ratus Juta WC Buat Sekolah
Di Duga Berbau Korupsi
Kabupaten Bekasi – Program pembangunan sarana penunjang pendidikan dengan bentuk kegiatan pembangunan WC di setiap sekolah yang ada di Kabupaten Bekasi mulai tercium bau korupsi, bagai mana tidak, bangunan yang dilaksanakan Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang (DCKTR) hanya dibangun dengan dua kamar dan dilengkapi wastafel menghabiskan anggaran sampai ratusan juta.
Diantaranya pembangunan WC yang ada di SDN Sukaindah 03 Kecamatan Sukakarya. Kegiatan yang dikerjakan oleh PT. Graha Pagar Batu, nomor kontrak :602. 2/F 498 – 675 /SPK – PL /BN /2020 dengan menelan anggaran Rp.198.396.000,00.
Kegiatan itupun disinyalir tanpa usulan dari pihak sekolah, kendati begitu sebagai penerima manfaat hal itu tidak menjadi alasan bagi pihak sekolah untuk tidak dibangunnya WC tersebut.
“Sebelum tiga hari pengerjaan Konsultan datang kesini untuk menawarkan pembangunan wc,ya kalo saya si silahkan aja selagi itu program Pemerintah,” kata Kepsek SDN Sukaindah 03 Endang Suratni.
“Semua pengerjaan ada empat tukang satu mandor itu juga pengerjaannya bukan disini aja, kadang pindah – pindah di tempat lain,”lanjut Ia.
Nampak terlihat bangunan dengan satu lantai dan dilengkapi dua kamar WC, dua torn dan dilengkapi 5 wastafel cuci tangan yang ada di halaman sekolah.
Bukan hanya itu saja, dari pantauan,bangunan WC dengan kondisi dan anggaran yang sama juga ada di SMPN 4 dan SDN Cipayung 02 Kampung Selang Rt 02/01 Desa Cipayung Kecamatan Cikarang Timur Kabupaten Bekasi.
Anggaran pembangunan WC tidak sebanding dengan kondisi bangunan, bahkan jika dibandingkan dengan pembangunan satu unit Program Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu) hanya menelan Anggaran 20 juta hal tersebut sangat terbalik.
Pembangunan WC di SDN Cipayung 02 Kecamatan Cikarang Timur yang menelan anggaran hingga ratusan juta
Pembangunan WC Di SDN Cipayung 02 Kecamatan Cikarang Timur Yang Menelan Anggaran Hingga Ratusan Juta.
“Pembangunan WC ini dari APBD perubahan tahun 2020 tersebar di 23 Kecamatan, ada 488 titik dengan anggaran pertitiknya hampir 200 juta rupiah, ya ini tidak sesuai dengan anggaran yang sangat fantastis bangunan seperti ini ditaksir 40 sampai 50 juta, ironisnya pembangunan rutilahu saja hanya 20 juta satu rumah giliran WC 200 juta,” kata Zuli.
Ditambahkan, Ketua DPC LSM Kampak Mas RI Bahyudin mengatakan, pembangunan WC dibangun di setiap sekolah, anggarannya menghabiskan ratusan juta namun kondisi pembangunannya tidak sebanding, kata Ia, lembaganya sedang mengkaji dugaan korupsi pada program saran penunjang pendidikan tersebut, jika sudah lengkap datanya dirinya akan laporkan ke penegak hukum.
“Saat ini sedang pelaksanaan, Kami juga sudah dapat RAB serta teknis bangunannya dan menurut kajian kami ada tindakan melawan hukum karenanya dalam waktu dekat kami akan laporkan dugaan korupsi yang tersistem ini, ”tandesnya(Ade).