kota  

Reses Anggota DPRD Jabar Tina Wiryawati Soroti Soal Kelangkaan Pupuk dan Gas Melon

Reses Anggota DPRD Jabar Tina Wiryawati Soroti Soal Kelangkaan Pupuk dan Gas Melon

Kota Bekasi – Legislator partai Gerindra, Tina Wiryawati Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat Dapil Jawa Barat XIII meliputi Kuningan, Ciamis, Banjar dan Pangandaran melakukan rangkaian kegiatan Reses I Tahun Sidang 2020-2021 sejak Rabu-Jum’at
(11-13/11/2020). Usai menutup seluruh kegiatannya di Desa Karangmulya dan Desa Pasirgeulis, Padaherang, Tina menyalurkan bantuan alat masak, 8 unit kompor gas bagi warga terdampak banjir bandang dan longsor di kaki Gunung Paliken, Dusun Sambong.

“Hari ini titik terakhir saya melakukan reses di delapan titik, dimulai dari Ciamis, Banjar, dan Pangandaran. Saat kami melakukan reses banyak aspirasi yang saya terima utamanya terkait persoalan kelangkaan pupuk, kelangkaan gas melon hingga terjadi rebutan di masyarakat. Oleh karenanya saya juga harus sampaikan di media bahwa ini ada apa? kalau kelangkaan pupuk memang sudah lama, saya hanya ingin jawaban untuk masyarakat, sebenarnya ada apa? apakah di-hold dahulu sementara atau bagaimana, begitupun juga dengan kelangkaan gas melon. Untuk itu masyarakat menginginkan kembali seperti semula,” ujarnya kepada saluransatu.com, Jum’at (13/11/2020) sore.

Kemudian, kata Tina, di Pangandaran hasil panen gabah harganya jatuh dan sepertinya tidak ada pembelian sehingga menumpuk. “Ini yang saya dapatkan di lapangan dan pada saat yang bersamaan di Dapil saya ini karena sebelumnya juga ada bencana longsor di 2 desa saya berkesempatan untuk hadir di tengah tengah masyarakat terdampak untuk memberikan bantuan,” imbuhnya.

Kemudian, kata Tina, di Pangandaran hasil panen gabah harganya jatuh dan sepertinya tidak ada pembelian sehingga menumpuk. “Ini yang saya dapatkan di lapangan dan pada saat yang bersamaan di Dapil saya ini karena sebelumnya juga ada bencana longsor di 2 desa saya berkesempatan untuk hadir di tengah tengah masyarakat terdampak untuk memberikan bantuan,” imbuhnya.

Tina mengatakan terjadinya bencana tanah longsor dikhawatirkan karena adanya penggundulan hutan. Oleh karena itu ia juga mengajak kembali masyarakat untuk menanam pohon agar di kemudian hari tidak terjadi lagi bencana longsor di musim penghujan.

“Untuk masyarakat setempat yang memang tinggal di wilayah rawan bencana saya mengimbau agar ke depan jangan lagi melakukan pembakaran hutan ataupun penebangan hutan di saat musim kemarau karena akibatnya akan terjadi lagi bencana yang sama,”tandesnya(Khr).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *