Banyak Makan Korban Jiwa Dan Trauma Warga, Spbe Sinar Gemilang Ngotot Rencana Akan Beroperasi

Banyak Makan Korban Jiwa Dan Trauma Warga, Spbe Sinar Gemilang Ngotot Rencana Akan Beroperasi

Kabupaten Bekasi – Puluhan warga kampung kedung RT 01/02 desa Sukaringin kecamatan Sukawangi Kabupaten Bekasi, kembali di resahkan dengan ada nya perencanaan SPBE  PT SEMAR GEMBILANG yang rencana akan kembali operasi pasca terjadi ledakan yang menewaskan lima orang dan beberapa warga terluka bakar.

Dengan berkumpul di aula kantor desa sukaringin puluhan warga sekitar perusahaan dan ada nya undangan dari pihak desa terkait klarifikasi dari pihak PT Semar gemilang pada hari Rabu 15 Juli 2020 jam 09.00 Wib , perihal pemberitahuan Operasional kembali SPBE  PT.Semar gemilang , warga  mendatangi Kantor Desa Sukaringin .

Di depan pihak perusahaan dan perwakilan desa,warga Sukaringin memperotes keras dan sangat tidak setuju bila mana  PT gas itu beroperasi kembali karena merasa trauma dengan ada nya kejadian beberapa bulan lalu .

Kami warga Sukaringin tidak setuju dengan di buka nya  kembali ada nya PT gas di tengah tengah pemukiman warga , karena sampe sekarang saya warga masih terauma dan sangat takut .” Jelas nya

“saya sendiri yang rumah nya dekat PT gas tersebut masih merasakan terauma yang berkepanjangan dan pihak PT belum ada etika dengan kami atau trauma healing pada warga . Dan sodara kita pun masih sakit belum sembuh luka bakar nya akibat ledakan gas itu .”ucap nya dari salah satu warga .

Dan kami pun sebagai warga sangat kecewa dengan ketidak hadiran nya kepala desa Sukaringin , yang seharus mendampingin warga nya terkait permasalahan ini.

Dalam klarifikasi tersebut warga yang di dampingi LSM GMBI, sempat merasa heran karena di tempat tersebut tidak di hadiri kepala desa maupun keluarga kepala desa yang awalnya sempat menolak keberadaan perusahaan yang menewaskan lima orang dan melukai puluhan warga.

“Sebagai lembaga swadaya masyarakat sangat menyangkan kepala desa yang tidak hadir dalam rencana perusahaan akan membuka kembali dan beraktifitas meski mendapat penolakan warga yang masih trauma dengan kejadian yang banyak menimbulkan korban jiwa” terang Hartono anggota gmbi distrik tiga suka wangi.

“Kami curiga dengan ketidak hadiran kepala desa seperti nya ada keberpihakan kepada perusahaan, kami juga tidak yakin perusahaan telah mengantongi ijin berdirinya dan beraktifitas di tengah pemukiman warga” lanjut Hartono

“kami akan mengawal dan mendampingi warga yang menolak kembalinya beraktiftas perusahaan yang telah banyak menimbulkan korban jiwa, termasuk akan mekakukan aksi unjuk rasa ke kecamatan maupun ke dinas terkait, dengan adanya penolakan warga yang tidak di dengarkan oleh pihak perusahaan yang rencana ngotot akan beroperasi  di tengah rasa trauma warga” pugkas Hartono(Khr).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *