Sosialisasi Keberagaman, Anti Hoax dan Radikalisme Kader PKK dan Posyandu Se Kecamatan Jatiasih
Kota Bekasi – Demi menjaga kerukunan dan menjalin erat keberagaman yang ada di Kota Bekasi , Pemerintah Kota Bekasi bersama unsur tiga pilar menggagas Sosialisasi Keberagaman, Anti Berita Hoax dan Anti Radikalisme bagi Kader PKK dan Posyandu.
Sosialisasi ini akan diadakan di dua belas kecamatan yang ada di Kota Bekasi, dan kali ini giliran ratuan ibu-ibu Kader PKK dan Posyandu yang ada di Kecamatan Jati Asih, Rabu, (20/3/2019) di Gedung Graha Girsang Perumahan Pondok Mitra Lestri Jati Asih.
Ini merupakan Sosialisasi kedua bagi para kader, sebelumnya sosialisasi ini juga sudah dilakukan di Kecamatan Bekasi Utara.
Unsur Pimpina yang hadir, Wali Kota Bekasi, Dr. Rahmat Effendi, Sekretaris Daerah Kota Bekasi, Reny Hendrawati, Kapolres Metro Kota Bekasi, Kombes Pol Indarto, Komandan Kodim 0507/BKS, Letkol Arm Abdi Irawan,Kepala DP3A, Hj Riswanti, Kepala Dinas PPKB, Nelly Koesman, Camat Jati Asih, Nesan dan lurah di Kecamatan Jati Asih.
Dalam sambutannya Wali Kota Bekasi, Dr. Rahmat Effendi menyampaikan, Pemerintah Kota Bekasi bersama unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopinda) terus mengajak masyarakat Kota Bekasi untuk terus menjaga keberagaman, menjaga kedamaian dan kerukunan.
“Semakin maraknya berita hoax dan paham radikalisme sekarang ini membuat Pemerintah Kota Bekasi terus mengajak masyarakatnya menjaga kedamaian dan kerukunan. Kita mengajak untuk terus merajut keberagaman yang ada di Kota Bekasi,” ungkap Wali Kota Bekasi Dr. H. Rahmat Effendi.
Kota Bekasi menurutnya dengan keberagaman yang ada dan warganya yang sangat heterogen, mampu menjadikan kota yang kondusif, aman nyaman.
“Kota Bekasi adalah kota yang menjanjikan kehidupan yang lebih baik. Karena kita jaga kondusif wilayah bersama unsur Muspida dan terus menjaga kota ini dan NKRI,” ungkap Rahmat Effendi.
Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi ingin kondusifitas di kota Bekasi terus dijaga. Ia pun mengajak masyarakatnya lebih perhatian dengan menelaah berita-berita yang tersebar apalagi di media sosial yang belum tentu pasti kebenarannya.
“Selama kita mendapat berita, kita cari dulu bukti-bukti itu berita benar atau bohong. Deklarasi anti hoax salah satu mencegah kita terpecah belah, sekaligus kita ingin anggota-anggota diwilayah menyebar untuk mensosialisasikan anti hoax tersebut,” ungkapnya.
Senada yang disampaikan Wali Kota Bekasi, Kapolres Metro Bekasi Kota Kombespol Indarto juga mengatakan berita hoax bisa memecah belah persatuan. Apalagi jelang perhelatan pemilihan umum di 2019, pemilihan legislatif dan pemilihan presiden. Untuk itu menjadi tanggung jawab bersama agar saling menjaga kerukunan dan kedamaian.
“Kami sangat mengapresiasi kegiatan ini. Dan membuat kita semakin pecaya diri dan optimis wilayah kota Bekasi terus kondusif,” kata Indarto.
Indarto juga memberikan tips untuk mengetahui secara sederhana berita yang tersebar merupakan berita hoax atau bukan. Caranya melihat apakah dari berita tersebut membuat pihak tertentu merasa sakit hati atau tercemar nama baiknya. Itu kata dia sudah masuk teridentifikasi berita haox. kedua melihat referensi dari media yang sudah baik kredibilitasnya.
“Kita tunggu berita dari online sudah skala nasional. Bila sudah dimuat berarti berita benar dan kalau salah pun pihak mereka bertanggung jawab,” ungkapnya.
Dandim 0507/BKS juga mengatakan kondusifitas wilayah Kota Bekasi juga bagian tugasnya. Dengan kodusifitas yang bisa dijaga bersama, iya meyakini kota Bekasi mampu membangun masyarakat nya dengan visi misi Kota Bekasi mewujudkan masyarakat yang cerdas, krratif, maju, sejahtera dan ihsan(Ltf).