Di Diskriditkan Saat Sosialisasi Ketua PSI Kabupaten Bekasi Akan Lapor Polisi

Di Diskriditkan Saat Sosialisasi Ketua PSI Kabupaten Bekasi Akan Lapor Polisi

Kabupaten Bekasi – Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Solidaritas Indonesia (DPP PSI) Kabupaten Bekasi Muhammad Syahril menyesalkan gangguan oknum warga yang melakukan intimidasi saat melakukan sosialisasi calon anggota legislatif (caleg) PSI di kecamatan Babelan Kabupaten Bekasi

Ketua PSI kabupaten Bekasi menerangkan, Caleg DPRD Kabupaten Bekasi Dapil 4 Kristina Turnip saat itu tengah bertatap muka dengan warga di Gang Tsanawiah, Desa Babelan Kota,Kecamatan Babelan Kabupaten Bekasi tepatnya di dekat Pasar Babelan.

“Tiba-tiba datang oknum warga yang diketahui berinisial A datang ke acara di tempat tersebut,dengan berkata yang tidak baik dengan nada intimidasi kepada calon anggota dprd wilayah dapil empat dari partai PSI” katanya, Minggu (27/1/2019).

“Bersama warga secara membabi buta pelaku secara tiba-tiba membubarkan acara kerumunan sambil berteriak di hadapan warga dengan teriakan, ‘Habib Palsu’, ‘Habib Muannas anak PKI’, dan ‘PSI adalah Partai Kristen’ dan caci makian lainnya,” sambungnya.

Walau demikian, katanya, acara tetap berjalan lancar karena banyak warga yang membela.

Syahril berencana melaporkan oknum warga itu ke Polres Metro Bekasi dan Bawaslu Kabupaten Bekasi dalam waktu dekat.

Ia akan melaporkan mengenai pencemaran nama baik dan fitnah serta berita bohong sebagaimana Pasal 310 dan 311 KUHP, serta Pasal 14 dan 15 UU Nomor 1 Tahun 1946.

Sementara untuk pelaporan ke Bawaslu, ia akan mengunakan Pasal 187 Ayat 4 Undang-undang Nomor 10 Tahun 2016.

“PSI akan membawa sejumlah bukti antara lain rekaman video pelaku, foto dan sejumlah saksi maupun warga setempat,” katanya.

Sementara itu Kristina Turnip yang berada di lokasi mengaku sudah mengantongi izin dari KPU, Panwascam dan kepolisian setempat.

Ia mengaku mensosialisasikan dirinya dan Muannas Alaidid, caleg DPR RI dapil Jabar 7.

“Dia sampaikan ke warga, “Kalian kenapa di sini?” Kita pasang banner Kang Habib (Muannas), dia nunjuk banner, ‘Yakin gak habib?’. Omong ke warga, ‘Gak jelas silsilahnya.’. Itunya PKI-lah. Terus dibilang ke warga PSI partai Kristen, nanti anak-anak ibu enggak bisa pesantren,” jelas Kristina.

“Harusnya dia tanya kegiatan apa ini? Dia enggak nanya, langsung ngomong ke masyarakat biar enggak ikut kegiatan sosialisasi. Tulisan Kang Habib pake ‘d’ bukan ‘t’ kaya ketua PKI (DN Aidit)”pungkasnya(Khr).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *