Kemenkes bersama Putih Sari Sosialisasi Peningkatan Kesehatan Lingkungan

Kabupaten Bekasi – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI bersama Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi Gerindra, Putih Sari, melakukan Sosialisasi Program Peningkatan Kualitas Kesehatan Lingkungan STBM 5 Pilar kepada ratusan warga masyarakat yang berlokasi di Tridas Waterpark Desa Tridaya Sakti, Kecamatan Tambun Selatan, Rabu (5/6/2024).

Hadir dalam kegiatan tersebut perwakilan Kemenkes RI Diana Nurhayati, perwakilan Dinkes Provinsi Jawa Barat Dewi Ratnasari, Kabid Kesmas Dinkes Kabupaten Bekasi Masrikoh, Caleg terpilih dari Partai Gerindra Darissalam, para Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama dan warga masyarakat sekitar.

Putih Sari mengatakan, pihaknya dari Komisi IX DPR RI yang notabene mitra kerja Kemenkes RI mendorong upaya meningkatkan kesehatan masyarakat, seperti melakukan sosialisasi Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS).

“Kegiatan ini sebagai bentuk upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, dengan melakukan pemberdayaan masyarakat dan terlebih dahulu dilakukan edukasi,” ungkapnya di hadapan peserta sosialisasi.

Dikatakan Putih Sari, program GERMAS bertujuan untuk merubah perilaku dan kebiasaan masyarakat menuju hidup sehat, dengan melakukan upaya-upaya hidup sehat, salah satunya dengan buang air besar pada tempatnya.

“Kalau masyarakat disini mungkin sudah mempunyai jamban keluarga sendiri ya. Hal ini merupakan bagian dari perilaku hidup sehat. Dan masih banyak yang lainnya, seeprti menjaga sanitasi kesehatan lingkungan,” terangnya.

Di tempat yang sama, Kabid Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Dinkes Kabupaten Bekasi, Masrikoh, memaparkan mengenai pola hidup sehat seperti rutin melakukan aktifitas fisik, tidak merokok, rajin membersihkan lingkungan, menggunakan jamban sehat dan tidak minum alkohol.

Dikatakan Masrikoh, pada tahun ini kasus penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Bekasi mengalami peningkatan, dikarenakan faktor lingkungan dan pola hidup sehat. Dirinya pun mengimbau masyarakat untuk mencuci tangan memakai sabun, mengelola sampah dan limbah cair.

“Untuk kasus gizi buruk juga mengalami peningkatan di Kabupaten Bekasi mencapai 23,2 persen. Kenapa ya karena itu tadi, yang seharusnya membeli makanan bergizi tetapi malah untuk membeli rokok. Insyaallah pada tahun ini ada anggaran untuk penyediaan makanan yang mengalami kekurangan gizi,” tandasnya. (Kuy)